“LAPAK NDESO" ONLINE : LAPAK BUMDES DESA NGADISUKO
Kategori Inovasi:
Peringkat 2 : Pengembangan Ekonomi Desa
Perkembangan Online Shop atau toko online melalui media internet sudah menjamur bahkan sudah sangat dikenal baik oleh khalayak ramai. Banyaknya ragam kemudahan dalam berbelanja dan bermacam jenis produk dan jasa yang ditawarkan, membuat masyarakat Indonesia menjadikan Online Shop sebagai salah satu “tempat berbelanja” baru selain pusat perbelanjaan seperti pasar tradisional yang semakin kurang diminati khususnya di Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.
Kondisi Pasar tradisional yang kurang memberikan peluang kepada pedagang di desa Ngadisuko, akibat dari persaingan ketat di bidang perdagangan menuntut kreatifitas para pedagang tersebut untuk dapat terus eksis mengembangkan usahanya. Di sisi lain geliat pasar global dan maraknya jual beli online menispirasi pemerintah desa Ngadisoko sebagai pelayan masyarakat untuk dapat memfasilitasi masyarakat khususnya pedagang danpengrajin agar dapat dengan mudah mengembangkan usahanya dan memasarkan produk-produk kerajinannya dengan membuat sebuah terobosan atau inovasi yaitu dengan membuat aplikasi belanja online yang mudah, cepat, akurat, terpercaya, pasar online/lapak Bumdes.
Selain mudah pengoperasiannya karena hanya menggunakan ID NIK sudah dapat membuka pasar dan memasarkan produk unggulannya, inovasi pasar online ini dapat menggerakkan komunitas pegiat jual beli online desa Ngadisuko, dan kader masyarakat untuk terlibat mengembangkan ekonomi masyarakat melalui lapak bumdes.
Inovasi “Lapak Ndeso” milik Bumdes Ngadisuko, Kecamata Durenan ini, dapat menjembatani permasahan yang selama ini dihadapi oleh mereka yang ingin memasarkan produknya secara lebih luas dan di luar jalur tradisional. Selama ini hasil produksi pertanian dan produksi rumahtangga maupun UKM nilai jualnya masih rendah karena penjualan masih dimonopoli oleh pedagang besar atau tengkulak, sehinga harga di konsumen menjadi sangat tinggi, apabila rantai penjualan ini dipangkas dengan mempertemukan penjual dan pembeli langsung maka harga di penjualan bisa lebih tinggi dan harga dipembeli bisa lebih murah.
Bumdes Desa Ngadisuko sudah lama merencanakan membuat aplikasi penjualan online namun terkendala tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu membuat sehingga akhirnya meminta bantuan jasa pembuatan aplikasi ini. Berdasarkan data BUMDES, setelah melakukan analisis SWOT dan potensi desa, menunjukkan bahwa mulai muncul produk desa yang tentu membutuhkan penanganan khusus dalam hal pengembangan produk tersebut agar menjadi produk unggulan desa.
Masyarakat khususnya kaum perempuan memiliki banyak keahlian namun tidak mau mengembangkan usaha karena sulit pemasaran. Sehingga adanya “Lapak Ndeso” ini bisa memudahkan mereka untuk menjalankan kegiatan jualan online dan mengetahui seluk-beluk pemanfaatannya secara lebih jauh.
TEROBOSAN INOVATIF DAN KREATIF
Lebih jauh, inovasi dibuat untuk merubah pola pikir masyarakat desa untuk lebih berdaya dalam arus persaingan global. Terutama perputaran ekonomi local dan peningkatan kepedulian dengan produk domestik dalam capain peningkatan. Pendekatan unik yang digunakan desa dalam memecahkan persoalan matinya pasar tradisional adalah mebuat pasar online berbasis android. Sekarang sudah jamannya smartphone dan hampir semua pengguna HP adalah berbasis android. Khususnya yang bergerak di bidang bisnis online ini adalah target pasar yang luas untuk meningkatkan omset penjualannya. Semua pengguna HP bisa sangat mudah untuk melakukan transaksi via aplikasi android yang di instal.
Banyaknya keahlian warga masyarakat yang tidak bisa dikembangkan karena sulit pada saat pemasaran tertangani dengan adanya inovasi desa pasar online atau lapak Bumdes. - Pengoperasian inovasi desa pasar online (lapak) bumdes mudah, cepat, aman, akurat, dan terpercaya karena mudah dioperasikan hanya dengan login menggunakan NIK. Tujuan utama dari inovasi desa pasar online/ lapak bumdes adalah memudahkan pemasaran bagi pedagang dan pengrajin agar dapat mengembangkan usahnya yang ke depan dapat mensejahterakan masyarakat.
Lantas dalam hal apa inovasi desa Ngadisuko ini dinilai kreatif dan inovatif? Inovasi aplikasi lapak bumdesdi Desa Ngadisuko merupakan pengembangan dari Bumdes yang selama ini hanya terpaku pada kegiatan simpan-pinjam saja mulai merambah pada kegiatan ekonomi modern yang memanfaatkan teknologi dan internet.
Lingkup keterlibatan masyarakat dalam Inovasia menggunakan aplikasi lapak bumdes ini cukup luas karena untuk membangun sistem penjualan online yang kuat diperlukan keterlibatan masyarakat baik penjual maupun pembeli sehingga semakin banyak transaksi semakin banyak keuntungan yang didapat.
PELAKSANAAN
Langkah-langkah utama (kronologi) pelaksanaan kegiatan pasar online (lapak bumdes) di Desa Ngadisuko adalah sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan inovasi ini, para pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang turut berkontribusi dalam Inovasi aplikasi Lapak Bumdes, antara lain:
Sumber-sumber yang digunakan untuk mewujudkan inovasi desa ini ini antara lain:
Cara agar sumberdaya tersebut bisa dimobilisasi guna mendorong keberlanjutan Inovasi aplikasi Lapak Bumdes adalah menetapkan Inovasi aplikasi Lapak Bumdes sebagai prioritas pembangunan ekonomidi desa melalui forum musdes.
HASIL DAN MANFAAT
Terobosan inovatif dari Inovasi aplikasi Lapak Bumdes desa Ngadisuko menghasilka manfaat yang bisa dirasakan, antara lain :
Untuk mestikan bahwa program inovatif ini dapat berjalan, maka dibangun sistem atau mekanismse untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi inovasi desa ini. Proses pemantauan dan evaluasi perkembangan Inovasi aplikasi Lapak Bumdes adalah menugaskan tenaga IT memantau pelaksanaan aplikasi Lapak Bumdes, melaporkan atau menginformasikan kepada Kepala Desa sebagai bahan masukan kepada Bumdes dalam pengelolaan sistem jual beli online ini. Instrumen atau alat bantu yang digunakan untuk pemantauan dan evaluasi data transaksi yang ada selanjutnya dianalisis perkembangan pelaksanaan aplikasi Lapak Bumdes baik secara kuantitas maupun kualitas.
Meskipun ada kendala, tetapi hal itu bisa diatasi dengan baik. Permasalahan dalam Inovasi aplikasi Lapak Bumdes desa adalah masih belum semua masyarakat mau mengakses aplikasi ini terlebih bagi warga yang agak gagap teknologi sehingga perlu adanya sosialisasi yang terus-menerus untuk mengedukasi masyarakat.
Tetapi manfaat dari inovasi ini amat nyata. Contoh konkrit yang dirasakan masyarakat setelah Inovasi aplikasi Lapak Bumdes ini ada, misalnya, antara lain:
Manfaat itu terlihat dari kondisi yang menunjukkan perbedaan antara sebelum dan sesudah inovasi desa ini dilaksanakan. Dulunya, sebelum Inovasi aplikasi Lapak Bumdes ini dibuat, kegiatan Bumdes masih sebatas kegiatan simpan pinjam. Dalam situasi itu kreatifitas masyarakat kurang diwadahi terutama kegiatan ekonomi produktif. Masyarakat acuh tak acuh dengan keberadaan Bumdes. Mereka berhubungan dengan Bumdes saat hanya ada kendala permodalan saja.
Sebelum ada aplikasi, pasar sebagai satu-satunya tempat transaksi jual beli masyarakat sangat terbatas karena hanya 2 kali dalam sepekan dan waktunya pun tidak sepanjang hari dan realitanya kurang diminati karena semakin tergeser keberadaanya dengan pasar modern. Biaya untuk pembangunan dan perawatan pasar tradisional cukup besar, belum lagi persoalan limbah yang dihasilkan. Sementara smartphone hanya dipakai masyarakat untuk kegiatan yang kurang produktif dan sering juga menimbulkan permasalahan sosial.
Tetapi setelah Inovasi aplikasi Lapak Bumdes ada, Bumdes kegiatanya tidak hanya terbatas simpan pinjam, kreatifitas masyarakat dapat diwadahi terutama kegiatan ekonomi produktif. Masyarakat cukup memperhitungkan dengan keberadaan Bumdes, dan tidak hanya saat ada kendala permodalan saja berhubungan dengan bumdes.
Pasar online lebih menjawab perkembangan jamandan mampu bersaing denganpasar madern. Biaya pebuatan dan perawatan pasar online jauh lebih murah dan lebih akuntabel. Smartphone bisa digunakan untuk bertansaksi jual beli oleh masyarakat sehingga bisa lebih mendatangkan nilai ekonomis bahkan peningkatan taraf ekonomi masyarakat—daripada untuk kegiatan tidak produktif dan kegiatan yang mengarah pada hal negatif.
TINDAK LANJUT DAN PENGEMBANGAN
Terobosan inovatif dan kreatif yang dilakukan oleh Desa Ngadisuko Kecamatan Durenan ini tentunya akan sangat bagus bila digunakan oleh desa-desa lain. Sehingga akan bagus jika inovasi desa ini dapat direplikasi (diadopsi) di desa lain. Tentunya, agar inovasi pasar online Lapak Bumdes ini dapat direplikasi (diterapkan) di desa lain, perlu diperhatikan hal-hal berikut :
Sedangkan untuk Desa Ngadisuko sendiri, agar inovasi ini bisa berlanjut, harus ada upaya yang dilakukan agar inovasi ini bisa menghasilkan manfaat secara optimal. Dukungan yang diupayakan agar inovasi pasar online Lapak Bumdes ini bisa berkelanjutan, antara lain:
Saat ini belum ada replikasi inovasi pasar online Lapak Bumdes desa secara masif di desa atau tempat lainnya. Tentu terobosan yang dibuat Desa Ngadisuko ini memberikan pembelajaran berharga yang dapat dipetik, antara lain:
Suksesnya terobosan inovatif ini tentunya memerlukan Komitmen Pemerintah Desa yang kuat. Perlu juga kesadaran dan dukungan stakeholders desa (BPD /lembaga desa terkait) dan masyarakat. Inovasi pavingisasi pasar online Lapak Bumdes dapat mengubah pola pikir masyarakat (pelaksana dan penerima manfaat) karena satu alasan dan bukti bahwa pasar online Lapak Bumdes merupakan Inovasi pengembangan ekonomi yang memudahkan para pedegang kelas menengah ke bawah dapat memasarkan produk unggulannya dan dapat bersaing di persaingan global. []