TOP 9 - 2017 : LIMA DIVISI MENUJU PEMBANGUNAN LINGKUNGAN BERKUALITAS

Jum'at, 01 September 2017 - 15:26 WIB

LIMA DIVISI MENUJU PEMBANGUNAN LINGKUNGAN BERKUALITAS
DI DESA KARANGANYAR (GANDUSARI)

 

Kategori Inovasi:

Peringkat 1 : Pelaksanaan Pembangunan Desa
 

Menuju tatanan yang berkualitas baik secara fisik maupun non fisik memerlukan bentuk pembangunan yang bukan hanya pembangunan sarana prasarana semata. Untuk itulah dasar kita mengedepankan permasalahan dan solusi berkaitan dengan lingkungan ini, dengan harapan mudah-mudahan Desa kita khususnya dan Kabupaten tercinta ini akan memiliki generasi- generasi yang berkarakter, penuh harapan dan semangat, serta berpikiran positif  sebagai pengarah dan pelaku pembangunan di masanya.

 

LATARBELAKANG

Masalah yang dihadapi sebelum dilaksanakan inovasi desa, misalnya:

  • Aktivitas manusia selalu meninggalkan sisa yang dianggap sudah tidak berguna lagi atau barang buangan yang disebut sampah. Mulai dari sampah rumah tangga, pasar, limbah atau sisa-sisa kegiatan produksi;
  • Kondisi sumber air yang sangat memprihatinkan saluran airnya, padahal air tersebut dikonsumsi masyarakat. Selain itu lingkungan sumber air yang gersang mengakibatkan debit air yang dihasilkan menjadi berkurang;
  • Lahan pekarangan yang dimiliki oleh masyarakat di pedesaan masih sangat luas, tapi pemanfaatanya belum maksimal;
  • Sebagian besar masyarakat belum mengenal teknologi tepat guna yang pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang mayoritas petani ini;
  • Masih adanya angka OD;
  • Masyarakat merasa tak acuh, atau masa bodoh bahkan merasa tidak berkepentingan untuk mempertahankan atau memperbaiki dan menjaga sumber air;
  • Seluruh permasalahan dengan inovasi solusinya akan membawa manfaat bagi semua masyarakat termasuk anak-anak sebagai generasi penerus apabila kita saling bahu membahu untuk suksesnya program ini;

 

Karena itulah Desa Karanganyar membuat terobosan untuk mendesain program menuju terciptanya lingkungan yang berkualitas. Inovasi untuk memecahkan masalah atau memanfaatkan keunggulan Desa, di antaranya adalah:

  • Pembentukan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat;
  • Program kegiatan masing-masing divisi dalam bidang lingkungan hidup;
  • Aksi dalam rangka penyelamatan dan pelestarian lingkungan dengan peningkatan kesadaran masyarakat;
  • Pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan, pengelolaan sanitasi, upaya mengurangi pencemaran udara misal dengan tidak membakar sampah;
  • Upaya pengelolaan sampah, penyediaan Fasilitas Pengolahan Sampah, Kegiatan Daur Ulang Sampah, proses pengolahan dan pemanfaatan sampah;
  • Kemitraan dengan pihak luar dalam pengelolaan lingkungan, keterlibatan masyarakat dalam ikut menjaga dan melestarikan sumber daya alam, upaya penghematan sumber daya alam;
  • Peraturan tertulis dan tidak tertulis tentang penyelamatan SDA;
  • Upaya tanggap darurat bencana.

 

TEROBOSAN  KREATIF DAN INOVATIF DESA

Terobosan inovasi dan kreatif yang dilakukan Desa Karanganyar, antara lain:

  1. Dengan membentuk lima divisi menuju lingkungan yang berkualitas, yaitu:
  • Divisi Kader Lingkungan;
  • Divisi Toga (Tanaman Obat Keluarga);
  • Divisi Sumber Air;
  • Divisi Bank Sampah;
  • Divisi Teknologi Tepat Guna.
     
  1. Lingkup inovasi:
  • Program kegiatannya: gerakan 1000 puring, jambanisasi, pemeliharaan dan pelestarian lingkungan, pemanfaatan lahan pekarangan, pemeliharaan dan pelestarian sumber air, pemanfaatan barang bekas dan penanganan sampah rumah tangga, pembuatan  teknologi tepat guna;
  • Aktor desa: Pemerintah Desa menetapkan keputusan tentang pengurus masing masing divisi; melibatkan seluruh masyarakat utamanya yang menjadi penggerak adalah pengurus setiap divisi;
  • Solusi kreatif: merupakan kegiatan baru dengan tema “meletakkan karakter pada hasil pekerjaan, merajut asa bersama mencintai lingkungan”, merupakan sebuah program baru diharapkan nantinya bisa memeliharan dan melestarikan lingkungan;
  • Manfaat: Meningkatkan kondisi wilayah, menuju bebas sampah dan menjadikan kegiatan dalam pengelolaan sampah sebagai bagian dari pilar sosial, pilar lingkungan, pilar kesehatan, pilar pendidikan, pilar ekonomi dan pilarinformasi dan teknologi.
     

PELAKSANAAN INOVASI PELAYANAN DESA

Tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan menciptakan lingkungan yang berkualitas dengan pemberdayaan Lima Divisi di Desa Karanganyar adalah sebagai berikut:

  • Pada awal tahun 2014 pemerintah desa membentuk lima divisi tersebut setelah mengkaji permasalahan – permasalahan yang ada di lingkungan kita;
  • Pada tahun itu kita ikut kompetisi Desa Berseri Tingkat Propinsi dengan kategori Desa Berseri Pratama;
  • Pada tahun 2015 mengadakan lomba keberihan lingkungan yang diikuti oleh setiap RT;
  • Tahun 2015 ikut lomba TTG tingkat Kabupaten;
  • Tahun 2016 selain mengadakan lomba keberihan lingkungan pemerintah desa mengadakan kegiatan pelatihan untuk  pemberdayaan masyarakat untuk pemanfaatan barang bekas dan optimalisasi Bank Sampah;
  • Melakukan gerakan 1000 puring yang didanai dari APBDesa tahun 2016;
  • Melaksanakan kegiatan reboisasi di lingkungan sumber air;
  • Tahun 2016 ikut lomba TTG tingkat Propinsi dan Nasional;
  • Masuk Desa Berseri Propinsi Jawa Timur Kategori Madya pada Tahun 2016;
  • Tahun 2017 kita merencanakan dalam anggaran APBDes untuk kegiatan peningkatan kapasitas masing-masing divisi;
  • Tahun 2017 kegiatan jambanisasi untuk 24 Kepala Keluarga dari DD;

 

 

Pihak-pihak yang menjadi pemangku kepentingan dan yang berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan inovatif menuju lingkungan yang berkualitas ini, antara lain:

  • Pemerintah Desa, sebagai penggagas utama kegiatan;
  • Divisi Kader Lingkungan, sebagai divisi yang membidangi pembangunan sarana infrastruktur yang berwawasan lingkungan. Pembentukan organisasi masyarakat pada umumnya berdasarkan pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan hidup;
  • Divisi Sumber Air, yang  mempunyai peran berkaitan dengan upaya  pelestarian sumber air, dan lingkungan hidup, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan evaluasi program;
  • Divisi Toga, yang kegiatannya adalah melakukan penyuluhan pemanfaatan tanah pekarangan melalui tabulakar dan tabulapot untuk ditanami tanaman yang bermanfaat; melakukan penyuluhan pengelolaan makanan bergizi dan seimbang serta penganekaragaman pangan; dan mendorong kegiatan untuk pemanfaatan Hasil Tanaman Obat Keluarga Tradisional di masing-masing Dasa Wisma;
  • Divisi Bank Sampah, yang  memiliki peran mengajak masyarakat memperbaiki pola pikir dan perilaku ini harus dijadikan kebiasaan, kalau masyarakat itu sudah punya nilai pikir bahwa sampah yang diproduksi oleh lingkungannya itu adalah
    bebannya sendiri bukan jadi beban orang lain dengan motto “sampahku adalahmasalahku sendiri”;
  • Divisi Teknologi Tepat Guna, yang berperan menciptakan karya agar pekerjaan lebih efektif dan efisien.

 

Sementara itu, untuk mewujudkan Inovasi Desa ini, sumber daya yang digunakan dan dimobilisasi, antara lain:

  • Dukungan anggaran, yang berasal dari APBDesa tahun 2015, 2016, 2017;
  • Teknologi yang digunakan adalah teknologi tepat guna berupa mesin perontok padi, jagung, dan kedelai;
  • Tenaga kerja, yaitu seluruh masyarakat Desa Karanganyar dengan melibatkan Sekolah Dasar Karanganyar I;
  • Cara yang digunakan agar program berhasil adalah dengan menerapkan setiap point yang disepakati agar keberhasilan program yang merupakan solusi permasalahan yang sangat krusial di kehidupan masyarakat. Karena permasalahan yang ada langsung menyangkut masalah lingkungan yang berimbas pada keadaan kesehatan penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk suatu daerah, maka semakin kompleks  masalah yang dihadapi. Permasalahan lingkungan bukan hanya permasalahan sutiasional yang efeknya bersifat relatif semata, melainkan menjadi agenda besar yang selalu menuntut solusi dalam penanganannya.

MANFAAT YANG DICAPAI

Dari kegiatan inovatif yang dilakukan, tampak jelas bahwa program tersebut menunjukkan keberhasilannya. Capaian atau hasil (keluaran atau output) yang paling berhasil dari Inovasi Desa Karanganyar ini, misalnya, antara lain:

  • Sebagai peraih penghargaan Desa Berseri Jawa Timur Kategori Pratama dan Madya;
  • Memiliki 8 Bank Sampah yang aktif;
  • Memiliki 3 sumber air yang digunakan untuk irigasi sawah desa Karanganyar dan desa Widoro, konsumsi rumah tangga, dan sarana pariwisata yang pada saat ini selain sumber airnya yang dilestarikan juga dibangun jalan lingkar di seputar sumber air Beji Maron dan embung desa;
  • Ikut dalam kegiatan pameran di tingkat propinsi dalam bidang pemanfaatan barang bekas;
  • Juara I lomba TTG Tingkat Kabupaten dan masuk nominasi penilaian tingkat Propinsi dan Nasional di Lombok;

 

Untuk mencapai keberhasilan itu, tidak mungkin tidak ada pengawalan program. Sistem atau mekanisme yang dijalankan untuk memantau kemajuan dan mengawal kegiatan  inovatif  desa Desa Karanganyar tersebut, antara lain:

  • Proses pemantauan dan evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan inovasi desa, adalah dengan mengoptimalkan peran masing-masing divisi dan melaporkan secara berkala kepada Kepala Desa;
  • Instrumen atau alat bantu yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi
    inovasi desa adalah dengan:
    • pertemuan rutin setiap divisi;
    • pertemuan Dasa Wisma tanggal 5 setiap bulan;
    • pertemuan warga pada setiap realisasi dan penyetoran sampah ke Bank Sampah.

 

Sementara itu beberapa kendala yang dihadapi. Misalnya untuk mengatasi fakta bahwa  belum adanya pihak yang memfasilitasi pemasaran produk olahan sampah yang dihasilkan dari divisi Bank Sampah; sehingga pemasaran masih terpaku pada konsumen lokal saja, dan hanya mengandalkan bila ada kesempatan ikut promosi dan pameran.

Hambatannya lagi adalah cuaca yang kurang bersahabat mengakibatkan karya dari divisi Kader Lingkungan berupa gerakan 1000 puring banyak yang mati. Makanya pemerintah Desa Gandusari berupaya bekerjasama dengan masyarakat untuk membantu perawatan dan pemliharaanya.

Selain itu, penanganan sampah rumah tangga bukan merupakan permasalahan yang mudah. Jumlah produksi sampah yang besar dalam setiap harinya, dan jenis materialnya yang bermacam-macam tentu tidak bisa diproses bersamaan. Oleh karena itu, secara teknis membutuhkan langkah dan tahapan aktivitas secara terarah. Menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi tahapan pengumpulan dan pemilahan sampah pengolahan dan pemanfaatan.

Dalam penanganan sampah rumah tangga, dilakukan dengan cara semua semua sampah dapur langsung ditimbun dalam ember-ember untuk dijadikan kompos, sampah plastik ditampung tersendiri begitu juga kaleng dan kertas. Penanganan sampah ini dilakukan sesuai dengan jenis sampahnya masing- masing.

Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Bidang lingkungan hidup masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan:

  • Menjadikan desa Karanganyar yang bersih, hijau, lestari, mengayomi dan menghidupi. Dalam arti bahwa masyarakat akan terjamin kebutuhan dasarnya yaitu kenyamanan dan kesejahteraan;
  • Generasi berkarakter, dengan memunculkan kesadaran diri akan kelestarian lingkungan, pentingnya menanam, berdisiplin terhadap sampah dan lingkunganya, menghargai lingkungan seperti menghargai sesamanya;
  • Mencetak masyarakat yang produktif dan kreatif;
  • Untuk menciptakan pasar baru karena dengan berinovasi seseorang dapat membuka atau memulai bisnis yang baru;
  • Untuk mengurangi kerusakan lingkungan hidup;
  • Dapat diambil kesimpulan dari penjelasan-penjelasan diatas tadi bahwa manfaat inovasi yaitu untuk menyempurnakan fungsi dari penggunaan suatu produk/sumber daya supaya dapat digunakan lebih baik lagi dan bisa didapatkan manfaat yang lebih. Adapun manfaat inovasi dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk mengembangkan kegiatan bisnis, menemukan cara yang baru untuk memecahkan masalah dll;
  • Untuk mengurangi biaya tenaga kerja saat menproduksi suatu produk atau hasil pertanian, yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia tapi dengan berinovasi sekarang menggunakan teknologi tepat guna untuk melakukan proses produksi. Dengan mesin-mesin tersebut maka penggunaan tenaga manusia dalam bekerja dalam pekerjaan semakin dikurangi. Peranan Teknologi Tepat Guna (TTG) apabila dimanfaatkan secara optimal diyakini akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, memberikan nilai tambah produk, perbaikan mutu dan membantu dalam mewujudkan usaha produktif yang efisien. Implementasi Teknologi Tepat Guna dipandang sebagai sebuah strategi untuk mengoptimalkan mendayagunaan semua aspek sumberdaya lokal (alam, manusia, teknologi, sosial) secara berkelanjutan yang mampu memberikan nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara teknis teknologi tepat guna merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju.

 

Manfaat sangat dirasakan dari adanya perbedaan antara sebelum dan setelah inovasi  untuk memperbaiki lingkungan dilakukan. Sebelum adanya inovasi desa Karanganyar, kondisi yang ada antara lain: Berbagai permasalahan tetap menjadi masalah dimana lingkungan tidak tertata, saling acuh antar warga dalam hal kepedulian terhadap lingkungan. Merasa bahwa seolah-olah tidak ada permasalahan dengan lingkungannya mekipun sebenarnya penuh dengan  ermasalahan.

Contohnya saja: Tindakan masyarakat dalam memperlakukan sampah plastik, karena lahan pekarangan yang luas masyarakat kerap kali membuang sampah plastik di pekarangan tanpa memahami bahwa plastik yang dibuat pertama kali oleh pembuatnya sampai dengan saat ini belum bisa terurai dengan sempurna. Tindakan masyarakat dalam memperlakukan sampah untuk menghancurkanya dengan  pembakaran, masyarakat tidak memahami bahwa efek dari pembakaran sampah ecara terus menerus dapat menimbulkan zat karinogen yang    membahayakan kesehatan. Tindakan masyarakat dalam memperlakukan sampah berupa pecahan gelas atau piring adalah dengan menimbunnya, tanpa disadari bahwa perbuatan
menimbun sampah kaca itu memberikan bahaya bagi anak cucunya kelak apabila dia yang menggali timbunan itu tanpa dia tahu bahwa yang ditimbun adalah kaca.

Setelah dilaksanakannya program inovatif menciptakan lingkungan dengan pemberdayaan Lima Divisi tadi, tampak adanya perubahan yang dapat dengan nyata dirasakan, misalnya: Dengan bergerak bersama, memberikan motivasi, bimbingan, pengertian, dan visi yang sama yaitu “sampahku masalahku sendiri” permasalahan itu sedikit demi sedikit teratasi. Lingkungan yang dulunya gersang menjadi semakin hijau. Lahan pekarangan yang dibiarkan tanpa tanaman menjadi kebun keluarga, dimana sayur dan obat tersedia.

Selain itu, masyarakat semakin menyadari bahwa salah satu yang menghalangi kesuburan tanah adalah adanya sampah plastik. Sampah-non organik hampir secara keseluruhan bisa ditabung di Bank Sampah, termasuk pecahan piring. Juga bisa dirasakan bagaimana masyarakat lebih kreatif dalam memanfaatkan barang bekas, contoh klobot jagung bisa disulap menjadi bunga dan hiasan dinding.

 

TINDAKLANJUT DAN PENGEMBANGAN PROGRAM

Sebagai sebuan inovasi yang menunjukkan keberhasilan Desa dalam menjalankan programnya, inovasi yang dilakukan Desa Karanganyar ini  dapat direplikasi (diadopsi) di desa lain. Sebab semakin banyak masyarakat yang sadar akan lingkungan hidup akan semakin baik.

Dengan kesadaran dan memanfaatkan sumber daya manusia Pemerintah Desa Karanganyar berupaya untuk mengubah pola pikir masyarakat, mengajak untuk beraksi tanpa mengesampingkan aktivitas yang rutin dilakukan. Pemberdayaan masyarakat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program.

Untuk mengembangan program ini ada masukan dan saran yang bisa dilontarkan. Saran untuk Pemerintah, misalnya, sebaiknya pemerintah menyediakan TPS di setiap desa, terutama di dekat sungai agar para warga disana membuang sungai. Pemerintah seharusnya memberikan tindakan tegas bagi seseorang yang membuang sampah oknum tersebut jera berbuat hal yang sama. Selain itu, pada hari-hari tertentu, pemerintah perlu mengadakan membersihkan lingkungan bersama benar bersih dari sampah yang berserakan.

Saran untuk masyarakat, seharusnya masyarakat meningkatkan kedisiplinan dalam hal membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat harus menegur  orang di sekitar anda bila ada yang  membuang sampah sembarangan. Dan orang yang bersangkuta diberi penjelasan agar mereka tidak mengulangi hal tersebut lagi dan mau membuang sampah pada tempatnya.

Masyarakat perlu mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Harus diingat bahwa jika kita terus mengotori bumi ini maka akan ada bencana mendatangi kita yang tentunya sangat merugikan. Pilihanya adalah: apakah ingin lingkungan yang bersih, enak dipandang, dan bisa bernapas lega atau lingkungan kotor, tidak sedap dipandang dan membawa bencana?

Kemudian, inovasi untuk menyiptakan lingkungan yang berkualitas itu juga harus ditindaklanjuti dan dikembangkan. Kondisi permasalahan di atas selain dilakukan melalui pendekatan terhadap masyarakat, dengan memberikan pembelajaran yang melibatkan masyarakat bersama Pemerintah Desa.

 

Dengan pemberdayaan masyarakat untuk dengan tulus dan penuh  kesadaran hati mencintai lingkungan, menumbuhkan keinginan untuk menyelamatkan lingkungan, menanamkan sejak dini pentingnya berdisiplin dan menghargai lingkungan, memahamkan kepada diri sendiri
dan masyarakat bahwa anak-anak generasi yang akan datang masih akan membutuhkan lingkungan yang lebih baik untuk keberlangsungan hidup dan bermasyarakat.

Amat diperlukan kegiatan membuat pemetaan secara berkala, mengenai jumlah, posisi, dan lokasi, potensi sumber air. Pemerintah daerah juga harus merancang rencana pengembangan, pembangunan daerah sekitarnya dan juga pemanfaatanya.

Perlu juga dilakukan pengerukan sedimen pada daerah aliran sungai. Desa juga bisa menjalin kemitraan konservasi. Fungsi hutan lindung juga harus ditingkatkan. Juga perlu mempertahankan keanekaragaman tumbuhan dan keunikan alam.

Yang menarik lagi yang bisa dilakukan adalah menjadikan daerah wisata yang kriterianya adalah: Kawasan itu merupakan daerah yang menarik, indah baik secara alamiah maupun buatan. Tempat tersebut harus bisa memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi dan olah raga. Tempat wisata harus mempunyai luas yang cukup, nyaman dan tidak membahayakan.

Inovasi yang dilakukan Desa Karanganyar dalam rangka menciptakan lingkungan hidup yang berkualitas juga memberikan pada kita pembelajaran yang bisa kita petik. Dalam era globalisasi seperti saat ini, sumberdaya manusia yang berkualitas menjadi hal yang sangat pokok dalam berkembangnya suatu masyarakat. Itulah dasar bagi program tersebut.

Banyak hal yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan, keamanan,  ketertiban, kenyamanan dalam masyarakat. Perbaikan dan pembangunan untuk semua bidang dasar kehidupan tetap menjadi pijakan utama setiap kebijakan yang diambil.

Dengan inovasi desa Karangayar, Kecamatan Gandusari, ini banyak hal yang menjadi kesimpulan, yaitu: Kenyamanan dalam masyarakat akan diperoleh dengan terpenuhinya kebutuhan dasarnya.  Proses penentuan kebijakan, tertib admistrasi, dan kerjasama semua
pihak yang terkaitakan menentukan setiap tahap perkembangan desa. Peran serta masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, pelaksanaan, evaluasi dan pelestarian pembangunan sangat menentukan dalam capaian indikator pembangunan yang diinginkan dan menjadi tujuan desa.

Kata kunci sukses yang barangkali menjadi kiat dari  apa yang diharapkan sesuai kita semua, dalah

  • Dunia orang buta dibatasi oleh sentuhannya;
  • Dunia orang dungu dibatasi oleh pengetahuannya;
  • Dunia orang hebat dibatasi oleh visinya.

 

Inovasi bisa mengubah pola pikir bila setiap orang dalam masyarakat itu menyadari bahwa kasih sayang terhadap sesama dan lingkungan adalah syarat utama dari kebahagiaan. Maka jika ingin berbahagia tebarkanlah kasih sayang terhadapnya.

Desa akan semakin mampu meningkatkan kapasitas dirinya untuk membangun masyarakatnya dengan berbagai cara, di antaranya adalah adanya peningkatan kinerja aparatur pemerintah desa bekerjasama dengan seluruh komponen untuk mewujudkan Visi dan Misi;
Adanya peningkatan anggaran dari APBD dan APBN untuk percepatan pembangunan di wilayah perdesaan; Adanya inovasi dalam bidang yang lain dan peningkatan kreatifitas masyarakat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga;  Budaya gotong royong, desa membangun dan membangun desa terus ditingkatkan.[]