Pemerintah Kabupaten Trenggalek gelar lokakarya sekaligus deklarasikan komitmen pembangunan berkelànjutan (Sustainable Development Goal), Senin (7/11) di Hall Hotel Jaas. Pemkab Trenggalek berkomitmen kuat terhadap upaya nasional maupun global dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan sendiri merupakan pembangunan yang didasari oleh hak asasi manusia, kesetaraan dan perlindungan lingkungan hidup. Selain dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, acara ini juga dihadiri oleh Forkopimda, Kepala SKPD, Camat, organisasi vertikal, organisasi wanita, dan beberapa tamu undangan lainnya.
Sebelum pelaksanaan MDGs (Millenium Develooment Goals/Tujuan Pembangunan Milenium) berakhir pada tahin 2015, Indonesia berpartisipasi aktif dalam diskusi pembangunan pasca 2015. Indonesia telah membuka ruang penyelarasan, Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Tujuan dari TPB/SDGs tercermin dalam 20 prioritas pembangunan nasional. Adapun prioritas tersebut meliputi: tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak, pertimbunan ekonomi serta masih banyak yang lainnya.
Dilaporkan oleh Wakil Bupati Trenggalek, H. Moch. Nur Arifin bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut atas perintah bupati beberapa waktu lalu. "Poin pertama yang kita tekankan adalah pengentasan kemiskinan. Begitu banyak pengaruh kemiskinan terhadap semua perekonomian, sehingga perlunya untuk kita diskusikan untuk upaya pengentasannya," ungkapnya.
Dari 20 priotitas program SDGs, menurut Wabup Arifin perlu dilakukan pengelompokan, tentang mana-mana yang perlu dilakukan tindakan dengan pengalokasian kebijakan anggaran pemerintah daerah. Serta mana-mana yang bisa dilakukan penanganan yang bisa dilakukan gotong royong masyarakat.
"Dalam waktu dekat ini kami bersama BAPEDA akan melaunching Tim Pelayanan Terpadu Kemiskinan dan Kerentanan. Tim pelayanan terpadu ini nantinya akan mencakup semua aspek permasalahan kemiskinan yang ada, mulai dari kesehatan, pendidikan dan yang lainnya," kata wabup.
"Report dari semua upaya akan kita sampaikan secara trasnparan kepada public, sampai dengan seluruh prioritas SDGs ini bisa tercapai. Bapak Bupati telah melakukan upaya keras untuk pencapaian target ini. Bahkan beliau mempunyai keinginan mempunyai angan, Trenggalek bisa mwmpunyai kampung insinyur. Dan telah ada 100 insinyur yang siap mensukseskan program ini," lanjutnya.
Banyak hal yang dilaporkan oleh wakil bupati dalam kesempatan ini, mulai dari kajian, perencanaan dan upaya pencapaian target yang akan dilakukan. Sedangkan Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya pembangunan berkelanjutan ini berhubungan dengan kehidupan keseharian. "Hal ini bukannya dikarenakan patuh terhadap pemerintahan pusat atau keinginan global. Namun hal ini karena kebutuhan kita bersama," ucap bupati.
"Dengan tujuan yang sama, pastinya secara global akan ada fokus yang sama mengenai pembangunan berkelanjutan secara global. Pembangunan berkelanjutan ini sangat berhubungan kehidupan hak asasi manusia. Tidak ada lagi orang susah makan, tidak bisa mengakses pendidikan yang layak, maupun pemenuhan dibidang kesehatan dan beberapa kebutuhan lainnya," sambungnya.
"Perubahan iklim global ini bukanlah dikarenakan klenik, melainkan memang telah berubahnya perilaku manusia terhadap alam kita. Sehingga perlu adanya komitmen bersama secara global untuk menanggulangi hal ini," pungkas bupati.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Emil Dardak secara resmi membuka kegiatan lokakarya dan deklarasi pembangunan berkelanjutan (SDGs). (Humas)